
Mengenal obat Thrombophob
Untuk yang penasaran beda Thrombophob Gel dan Salep, mungkin uraian singkat kami berikut ini bisa membantu. Sehingga tidak salah beli di apotik.
Produk ini tersedia dalam 2 bentuk sediaan, yaitu gel dan salep, masing-masing dengan karakteristik dan kegunaan yang sedikit berbeda.
Memilih antara Thrombophob gel dan salep kadang bikin kita bingung. Karena keduanya sama-sama ditujukan untuk meredakan masalah serupa, seperti peradangan pada pembuluh darah.
Namun, pemahaman mendasar tentang 2 produk ini sangat berguna bagi anda ketika menentukan pilihan yang paling sesuai untuk kondisi dan kebutuhan masing-masing.
Artikel ini akan membahas secara detail setidaknya 5 perbedaan Thrombophob gel dan salep, sehingga Anda dapat membuat keputusan yang tepat ketika ingin menggunakannya.
Penting untuk diingat bahwa baik Thrombophob gel maupun salep termasuk dalam golongan Obat Bebas Terbatas (OBT), ditandai dengan warna biru pada kemasannya.
Jika Anda memiliki riwayat alergi atau kondisi kesehatan lainnya. Utamakan untuk berkonsultasi dengan dokter di Klinik kesehatan terdekat.
Mari kita telaah perbedaan kunci antara Thrombophob gel dan salep agar Anda dapat memahami mana yang lebih cocok untuk kondisi Anda.
Beda Thrombophob Gel vs Salep
1. Kandungan/Komposisi
Beda yang paling mendasar antara Thrombophob gel vs salep terlihat pada komposisi bahan aktifnya. Jika kita perhatikan secara detail, Thrombophob gel hanya mengandung Sodium Heparin dengan konsentrasi 20.000 IU per 100 gram.
Perlu kita ketahui bahwa Sodium Heparin sendiri merupakan zat antikoagulan yang membantu mencegah pembekuan darah dan mengurangi peradangan.
Karenanya, gel ini efektif untuk mengatasi flebitis superfisial, penyempitan pembuluh vena serta cedera akibat olahraga atau kecelakaan yang mengakibatkan peradangan lokal.
Sebaliknya, Thrombophob salep mengandung Sodium Heparin dalam konsentrasi yang lebih rendah, yaitu 5.000 IU per 100 gram dan juga menambahkan Asam Nikotinat Bezylester dengan konsentrasi 0.25 gram per 100 gram.
Asam Nikotinat Bezylester memiliki efek vasodilatasi, artinya dapat melebarkan pembuluh darah, meningkatkan aliran darah dan membantu mengurangi pembengkakan.
Kombinasi Sodium Heparin dan Asam Nikotinat Bezylester pada salep memberikan spektrum aksi yang lebih luas, sehingga salep ini dapat digunakan untuk berbagai kondisi peradangan.
Ia juga bisa digunakan untuk keluhan memar, trombosis permukaan, tromboflebitis, kaku kedinginan, koreng kaki, radang selaput dada (pleuritis), kejang betis, tendovaginitis, bisul dan bahkan untuk haematoma.
2. Kegunaan/Indikasi
Meskipun keduanya digunakan untuk mengatasi masalah peradangan pada pembuluh darah, indikasi penggunaan Thrombophob gel dan salep cukup berbeda.
Thrombophob gel diformulasikan secara khusus untuk mengatasi flebitis superfisial (peradangan pada pembuluh darah superfisial), penyempitan pembuluh vena dan cedera akibat olahraga atau kecelakaan yang menyebabkan peradangan lokal.
Manfaat Thrombophob Gel lebih spesifik dan terfokus pada kondisi yang berhubungan dengan gangguan aliran darah pada pembuluh darah permukaan.
Sementara itu, Thrombophob salep memiliki indikasi yang lebih luas.
Selain mengatasi kondisi yang sama dengan gel, salep ini juga efektif untuk mengatasi memar, trombosis permukaan, tromboflebitis, kaku kedinginan, koreng kaki, radang selaput dada (pleuritis), kejang betis, tendovaginitis, bisul, haematoma dan berbagai kondisi peradangan lainnya.
Kehadiran Asam Nikotinat Bezylester pada salep memperluas cakupan kegunaan obat ini untuk mengatasi berbagai gangguan peredaran darah dan peradangan. Oleh karena itu, pilihan antara gel dan salep bergantung pada jenis dan keparahan kondisi yang ingin diatasi.
3. Efektivitas
Tingkat Efektivitas Thrombophob gel dan salep bergantung pada kondisi yang diobati dan respon individu terhadap kandungan obat.
Secara umum, Thrombophob gel lebih efektif untuk mengatasi peradangan ringan hingga sedang pada pembuluh darah superfisial.
Konsentrasi Sodium Heparin yang lebih tinggi pada gel dapat memberikan efek antikoagulan dan anti-inflamasi yang lebih kuat untuk kondisi spesifik tersebut.
Sementara itu, Thrombophob salep, dengan kombinasi Sodium Heparin dan Asam Nikotinat Bezylester, dapat lebih efektif dalam mengatasi peradangan yang lebih luas, termasuk kondisi yang melibatkan pembengkakan dan gangguan aliran darah.
Asam Nikotinat Bezylester membantu meningkatkan aliran darah dan mengurangi pembengkakan, sehingga dapat memberikan manfaat tambahan dalam pengobatan.
Namun, perlu diingat bahwa efektivitas obat ini bergantung pada berbagai faktor, termasuk keparahan kondisi, durasi penggunaan dan respons individu.
Cek: Perbedaan Acarbose dan Metformin
4. Efek Samping
Baik Thrombophob gel maupun salep umumnya memiliki efek samping yang minimal.
Reaksi alergi merupakan efek samping yang paling umum terjadi, yang ditandai dengan ruam, gatal, atau pembengkakan pada area yang diolesi.
Perbedaan konsentrasi Sodium Heparin dan penambahan Asam Nikotinat Bezylester pada salep mungkin sedikit meningkatkan risiko efek samping, meskipun hal ini relatif jarang terjadi.
Penting untuk membaca dan memahami informasi pada kemasan obat secara seksama sebelum penggunaan untuk meminimalkan potensi efek samping.
5. Kemasan
Thrombophob gel dikemas dalam tube berwarna orange berisi 20 gram, sedangkan Thrombophob salep dikemas dalam tube berwarna hijau berisi 15 gram.
Beda ukuran ini dampaknya hanya pada harga saja.
Q&A
1. Apakah Thrombophob gel bisa digunakan untuk memar?
Tidak. Thrombophob gel lebih efektif untuk flebitis superfisial, penyempitan pembuluh vena dan cedera ringan yang menyebabkan peradangan lokal.
Untuk memar, Thrombophob salep lebih disarankan karena mengandung Asam Nikotinat Bezylester yang membantu melebarkan pembuluh darah dan mengurangi pembengkakan.
2. Mana yang lebih baik, Thrombophob gel atau salep?
Tidak ada yang secara mutlak lebih baik. Pilihan antara gel dan salep bergantung pada kondisi yang ingin diatasi.
Gel lebih cocok untuk peradangan pembuluh darah superfisial, sedangkan salep lebih tepat untuk kondisi yang lebih beragam, termasuk memar dan peradangan yang lebih luas.
3. Apakah Thrombophob aman untuk digunakan pada luka terbuka?
Tidak, baik Thrombophob gel maupun salep tidak boleh dioleskan pada luka terbuka. Karena berpotensi membuat luka semakin parah dan bahkan infeksi.
4. Berapa harga Thrombophob gel dan salep?
A4 Harga Thrombophob gel berkisar antara Rp69.000 hingga Rp85.300 per tube, sedangkan Thrombophob salep sekitar Rp62.000 per tube. Harga dapat bervariasi tergantung lokasi penjualan.
5. Bagaimana cara menggunakan Thrombophob gel dan salep?
Oleskan tipis-tipis pada area yang sakit 2-3 kali sehari.
Untuk salep, dapat juga dioleskan pada kain kasa dan ditempelkan. Hindari menggosok atau memijat area yang diolesi, terutama jika menderita trombosis atau tromboflebitis.
Ingatlah, informasi ini hanya untuk tujuan edukasi dan bukan pengganti saran medis profesional.
Selalu konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda sebelum menggunakan Thrombophob atau obat lain untuk memastikan keamanan dan efektivitas pengobatan yang Anda pilih.