Cara mengatur keuangan rumah tangga
Ilmu manajemen merupakan suatu hal yang penting dan sangat berguna di kehidupan manusia. Ilmu ini dapat diterapkan di hampir semua lini kehidupan utamanya menyangkut dengan keuangan keluarga.
Hal ini di indonesia lebih banyak dibebankan kepada pihak perempuan atau sang istri dengan mengandalkan pendapatan utama dari sang sumai.
Namun apakah cara ini sudah efektif ? tentu jawabannya adalah tidak.
Mengapa tidak, karena kemampuan mengatur keuangan dalam rumah tangga tidak boleh hanya dimiliki oleh sang istri, melainkan juga harus dimiliki oleh sang suami. Karena uang pertama kali akan dipegang oleh sang suami dan baru diberikan kepada sang istri, sehingga apabila sang suami tidak mampu mengatur atau mengotrol uang tersebut.
nah karenanya kemampuan untuk mengatur keuangan rumah tangga harus dimiliki oleh si suami dan sang istri.
lalu bagaima cara mengatur keuangan rumah tangga ?
sebaiknya anda menyisakan sedikit waktu anda untuk membaca artikel ini. Pada artikel ini akan disajikan beberapa poin penting tentang bagaimana sebaiknya sebuah keluarga untuk mengatur keuangannya.
Nah apa saja poin-poinnya, simak ulasannya berikut ini.
Berbagai hal yang perlu diperhatikan dalam mengatur keuangan keluarga
Tiga poin penting yang harus dikelola oleh keluarga adalah mengenai pendapatan, pengeluaran, dan tabungan. Sebelum masuk ke pembahasan dari ketiga poin tersebut, hal pertama yang akan disarankan penulis untuk pembaca adalah menyamakan pesepsi dari keluarga tersebut.
artinya pemikiran dari sang istri haruslah sama dengan pemikiran sang suami, begitupun sebaliknya.
Hal ini akan mengurangi konflik dalam rumah tangga keluarga tersebut. hal ini akan memastikan barang yang dianggap kebutuhan oleh sang istri pasti juga akan dianggap kebutuhan oleh sang suami, sehingga pertengkaran mengenai barang apa yang seharusnya dibeli atau tidak akan terhindarkan sedari awal.
Poin pertama yang harus dikelola dengan baik adalah mengenai pendapatan. Pendapatan akan sangat berpengaruh dengan kemampuan keluarga tersebut dalam melakukan pemenuhan kebutuhan keluarga tersbeut.
Apabila pendapatan utama keluarga adalah dari sang suami, sang istri bisa mencoba memberikan support dan pendapatan tambahan dari berbagai sektor lain baik formal atau informal.
Pendapatan dari sang suami dan istri inilah yang akan dipakai bersama memenuhi kebutuhan keluarga. Sehingga saat sudah menjadi keluarga, tidak akan ada istilah uang suami atau uang istri, karena yang ada adalah uang keluarga.
Selanjutnya adalah manajemen kebutuhan. Setelah memiliki pemaknaan mengenai hal-hal yang dianggap kebutuhan, diharapkan keluarga tersebut membuat suatu daftar prioritas.
Hal ini dimaksudkan untuk membuat keluarga tersebut lebih mendahulukan kebutuhan yang lebih mendesak dibandingkan kebutuhan lainnya.
Hal ini juga akan memberikan batas yang jelas antara kebutuhan dengan keinginan dari keluarga tersebut.
yang terakhir adalah tabungan. Tabungan sangat penting untuk menjamin kemmapuan finansial dari keluarga tersebut di esok hari. Jadi jangan sampai mengabaikan pentingnya tabungan ya.